Sabtu, 10 Mei 2014

Novel “Pahat Hati”


Judul : “Pahat Hati”
Tebal : 136 Halaman
Penulis : Andi Tenri Ayumayasari http://twitter.com/himetenry (@HimeTenry) – nominator BEST AUTHOR IN SOCIAL MEDIA shortyawards.com

Cerita ini bermula ketika Dicky si playboy stadium akhir tertipu dan terpaksa tinggal serumah dengan cewek super cerewet, Cherry. Waks? Kok bisa?  Kekonyolan kelucuan terus berlanjut karena ternyata mereka kembali satu sekolah dan Cherry selalu geregetan melihat Dicky melanglang buana mencari ‘korban’ terutama teman sekelas Cherry. Ilham, si cowok pendiam yang akhirnya bisa move on karena Cherry ternyata membawa musibah tersendiri bagi Cherry. Belum lagi kelucuan dari si kembar Alda dan Andini yang berebut Morgan. Tapi sayangnya morgan sudah memilih :) .  Ada juga kegalauan Bisma dan Rafael karena cinta bertepuk sebelah tangan mereka.
Tapi dibalik kekonyolan itu, sebenarnya Cherry menyimpan rahasia, yang membuat Dicky bersedia berkorban apa-pun demi Cherry. Sampai akhirnya ada nyawa yang harus terbayar karena semua ini.  Baca cerita ini bisa bikin ketawa ngakak tapi jangan salah, diakhir cerita bisa berurai air mata. Baca yuk yuk seru lagie…

Berikut beberapa potongan cerita dan pendapat SMASHBLAST yang pernah membaca novel ini:
————————————————–
……………Sementara Dicky masih sibuk dengan ponselnya. Cherry membuka pintu dengan kuncinya.
“eh, ngapain?” Dicky mencegah Cherry.
“ini punya gue.” Cherry berusaha memasukkan anak kunci, dan pergumulan atas gagang pintu itu pun berlangsung hingga pintu itu dibuka. Cherry menarik kopernya masuk dan hendak menutup pintu apartemen itu dari dalam. ——— (halaman 15-16)

——————————————–

Yang terdengar hanya suara tangisnya yang beradu dengan alat pendeteksi detak jantung yang berbunyi panjang.
            Mata Ilham kembali basah tatkala mengingat kejadian itu. Tangannya menggenggam erat cincin pertunangan yang harusnya melingkar di jemari Hanie.
………  (hlmn 24)


——————————————
“semua ini gara – gara loe.” Cherry menginjak kaki Dicky. Ia merebut fotonya dan meninggalkan danau.
            “wah parah loe Ky.” Ucap Reza
            “kok jadi gue sih? Kan Cherry yang nabrak Ilham.”
            “gara – gara loe Cherry jadi nabrak Ilham. Tanggung jawab loe.” Ucap rangga
…… (halmn 34)
——————————————

“loe yakin Ky?” Tanya rangga.
“gengsi bro. mending loe ngaku kalah aja dari pada malu – maluin diri loe.” Nasihat Reza.
“iya. Nyerah aja deh. Masa’ playboy insyaf. Hahahah” ketiga teman Dicky tertawa sementara pemuda bergigi kawat itu mengerucutkan bibirnya.
“nggak. Gue bakal buktiin kalo cewek kaya Cherry bisa gue taklukin.” Dicky mulai mendekatkan bibirnya pada mikropon…. (hlmn 58)

——————————–
obat apaan nih.’ Batin Dicky  sambil melirik kearah Cherry yang masih mencuci piring. Ada juga bungkusan biru yang berisi obat – obatan. Saat sedang asyik berfikir. Cherry datang dan menutup laci itu.
“loe ngapain sih. Nih kuasnya.” Ucap Cherry agak kesal saat Dicky menggeledah isi lacinya.
“loe sakit?” Tanya Dicky bangkit.
“nggak kok, biasa aja.” Ucap Cherry singkat.
“loe nggak usah bohong sama gue.” Suara Dicky terdengar tegas.
“bukan urusan loe. Sana loe kerjain aja tugas loe.”
“tapi Cher…” …..(hlmn 65)


——————————-

Ia melangkah masuk dan melihat Alda dan Andini saling beradu mulut.
            “loe ngapain sih ikut ikutan aja.” Bentak Alda
            “eh, gue duluan yang deket sama Morgan.” Andini tak kalah galak.
            “enak aja. Jelas-jelas gue.”
            “gue.”
            “gue.”
“gue.”….. (hlmn 78)
Keduanya selalu mengikuti Morgan kemanapun pemuda itu pergi. Morgan meski merasa risih tapi tak bisa berbuat banyak. Ia selalu saja menjadi bahan rebutan Alda dan Andini.
            “loe kenapa Gan?” Tanya Rafael yang melihat Morgan mengendap – endap ke dalam tenda yang baru didirihkan.
            “loe jangan berisik. Gue kabur.”
            “dari?” Tanya Ilham.
            “Alda ama Andini.”
            “enak banget sih direbutin dua cewek.” goda Rafael. …(hlmn 79)


—————————–
“percuma. Loe udah ngerusak persahabatan kita.” Ucap Bisma tegas.
            “perasaan itu yang ngerusak Bis. Kenapa loe nggak pernah bisa jujur soal perasaan loe? Kenapa loe mesti ngorbanin perasaan loe buat gue?” ucap Dicky
……………(Hlmn 97)



—————————–
“loe suka sama Ilham?” Tanya Dicky menyelidik.
            “harus ya gue jawab. Lagian, sebaiknya loe nggak jatuh cinta sama gue kalo loe nggak mau nyesel.”
            “emangnya kenapa?”
            “ya, karena gue nggak suka sama loe.”
            “apa sih yang loe nggak suka dari gue? Playboy? Gue kan udah bilang kalo gue udah berhenti jadi playboy.”
…..(hlmn 101)

———————–

            “loe nggak usah suka sama gue Raf.” Pinta Rere pada Rafael yang masih juga mendekatinya.
            “kenapa loe masih nggak bisa cinta sama gue?”
            “gue nggak bisa Rafael. Sorry.” Ucap Rere berjalan menjauhi Rafael. ….(hlmn 102)

———————–
Dua bulan kemudian…
            Seorang gadis berbaju hitam tampak duduk disamping sebuah makam. Ia menabur bunga dan menyiram air ke seluruh permukaan makam. Sebuah karangan bunga mawar merah bertahta indah diatas batu nisan pualam yang mengkilap tertimpa cahaya matahari. ….. (hlmn 127)
————————————–

Tidak ada komentar:

Posting Komentar