SINOPSIS
Tokoh utama bernama Selma, seorang remaja perempuan yang terus mengingat dongeng yang diceritakan oleh Bundanya saat ia masih kecil. Di mana hati seorang Putri telah tercuri oleh Pangeran yang memberinya lima belas pendar bintang sebagai ganti hati sang Putri.
Selma menganalogikan Putri itu sebagai dirinya, dan sang Pangeran adalah seseorang yang ditakdirkan akan bersamanya suatu saat kelak. Berdasarkan dongeng itu, ia memberi satu syarat bagi orang yang ingin mendekatinya, mempersembahkan lima belas pendar bintang baginya.
Semakin beranjak dewasa, Selma ditertawakan karena masih mempertahankan dongeng itu. Banyak orang menyarankan Selma untuk melupakan dongeng yang terkesan terlalu indah dan tidak akan terwujud di kehidupan nyata.
Hidup berpihak pada Selma ketika ia bertemu Lewi. Selma seakan menemukan Pangeran itu dalam sosok kakak kelasnya yang disebut-sebut sebagai salah satu pria most-wanted di kalangan wanita-wanita. Lewi adalah pria idaman wanta di sekolah Selma. Ketua OSIS, pintar, baik, ganteng, intinya sempurna,tak ayal Selma jatuh hati pada Lewi.
Ruffian, seorang pria yang berusaha menjadi Pangeran bagi sang Putri, tapi selalu ditolak oleh Selma. Sementara Ruffian begitu menyayangi Selma, Selma malah berlaku sebaliknya. Sikap Selma bukanlah tidak beralasan, pasalnya dulu Ruffian pernah menertawakan dongeng yang selalu dipercaya oleh Selma. Sejak saat itu Selma membenci Ruffian dengan segenap hatinya karena menganggap Ruffian tidak peka dan berbuat seenaknya.
cerita akhirnya yang disuguhkan terkesan manis, di mana sang Putri kemudian menemukan Pangerannya, lengkap dengan lima belas pendar bintang yang disyaratkan oleh Selma. Ending demikian mudah ditebak karena sudah umum ditemukan dalam cerita-cerit, yaitu tokoh utama yang membenci tokoh lain di kemudian hari malah jatuh cinta dengan tokoh yang dibencinya.
KESIMPULAN:
Sang Putri kemudian menemukan Pangerannya, lengkap dengan lima belas pendar bintang yang disyaratkan oleh Selma.akhirita demikian mudah ditebak karena sudah umum ditemukan dalam cerita-cerita.

Tokoh utama bernama Selma, seorang remaja perempuan yang terus mengingat dongeng yang diceritakan oleh Bundanya saat ia masih kecil. Di mana hati seorang Putri telah tercuri oleh Pangeran yang memberinya lima belas pendar bintang sebagai ganti hati sang Putri.
Selma menganalogikan Putri itu sebagai dirinya, dan sang Pangeran adalah seseorang yang ditakdirkan akan bersamanya suatu saat kelak. Berdasarkan dongeng itu, ia memberi satu syarat bagi orang yang ingin mendekatinya, mempersembahkan lima belas pendar bintang baginya.
Semakin beranjak dewasa, Selma ditertawakan karena masih mempertahankan dongeng itu. Banyak orang menyarankan Selma untuk melupakan dongeng yang terkesan terlalu indah dan tidak akan terwujud di kehidupan nyata.
Hidup berpihak pada Selma ketika ia bertemu Lewi. Selma seakan menemukan Pangeran itu dalam sosok kakak kelasnya yang disebut-sebut sebagai salah satu pria most-wanted di kalangan wanita-wanita. Lewi adalah pria idaman wanta di sekolah Selma. Ketua OSIS, pintar, baik, ganteng, intinya sempurna,tak ayal Selma jatuh hati pada Lewi.
Ruffian, seorang pria yang berusaha menjadi Pangeran bagi sang Putri, tapi selalu ditolak oleh Selma. Sementara Ruffian begitu menyayangi Selma, Selma malah berlaku sebaliknya. Sikap Selma bukanlah tidak beralasan, pasalnya dulu Ruffian pernah menertawakan dongeng yang selalu dipercaya oleh Selma. Sejak saat itu Selma membenci Ruffian dengan segenap hatinya karena menganggap Ruffian tidak peka dan berbuat seenaknya.
cerita akhirnya yang disuguhkan terkesan manis, di mana sang Putri kemudian menemukan Pangerannya, lengkap dengan lima belas pendar bintang yang disyaratkan oleh Selma. Ending demikian mudah ditebak karena sudah umum ditemukan dalam cerita-cerit, yaitu tokoh utama yang membenci tokoh lain di kemudian hari malah jatuh cinta dengan tokoh yang dibencinya.
KESIMPULAN:
Sang Putri kemudian menemukan Pangerannya, lengkap dengan lima belas pendar bintang yang disyaratkan oleh Selma.akhirita demikian mudah ditebak karena sudah umum ditemukan dalam cerita-cerita.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar